Tertawa

Mandiraja. Kala itu di bulan Juli 2013. Jalan kala itu ke daerah Banjarnegara yaitu ke rumah Marison  yang kami semua anggap sebagai kaak tertua dan terbijaksana, hehe. Dari awal perjalanan enetah mengapa sudah terasa gak enak hati. Hal itu dikarenakan cuaca yang tidak bersahabat, mendung dan mulai gerimis. Tidak selang berapa lama jalan alternatif yang kami lewati terpaksa dialihkan ke jalur darurat berupa jembatan bambu. Dikarenakan jembatan utama rusak karena hujan. 



Salahnya kita emang jalan pas sore hari dan udah masuk musim penghujan. Jadi yaa mau enggak mau harus basah basahan dan berkutat dengan jalanan becek. Udah kayak lagi ikutan acara trabas tuh rasanya. Dan gak cuma sampai disitu, Masalah datang ketika kita hampir sampai di rumahnya Marison. Jembatan penghubung penghubung ke rumahnyapun rusak dan roboh akibat derasnya debit air hujan. Terpaksa mencari jalan lain yang tak jauh dari situ hingga akhirnya samapi di rumah. 




Belum juga ngerasain maen dan leyeh-leyeh, udah PR aja kedinginan dan harus membersihkan badan dulu. Sorenya kami melanjutkan dengan aktivitas memancing ikan di kolam pinggir sawah. Gak bisa diucapkan dengan kata-kata. Mungkin beberapa foto mampu menghibur.









Popular posts from this blog

Yang Selalu Teringat